WABUP BUKA PELATIHAN NAPI
DI LAPAS BENGKALIS
BENGKALIS – Wakil Bupati Bengkalis, Suayatno mengajak para eks
narapidana menjadi manusia yang mandiri dan produktif. Anggap lah, perbuatan melanggar hukum yang
dilakukan sebagai bagian dimasa
lalu yang terulang kembali.
Demikian diungkapkan Suayatno saat
membuka pendidikan dan pelatihan (Diklat) keterampilan berusaha bagi eks
penyandang penyakit sosial atau eks narapidana, di Lapas Bengkalis, Kamis
(15/9). Diungkapnya, kegiatan diklat yang ditaja oleh Dinas Sosial Kabupaten
Bengkalis kepada para napi yang
menjalani 2/3 masa hukuman, merupakan modal utama ketika sudah keluar dari
Lapas.
Suayatno juga mengatakan, seorang eks narapidana bukan saja sebagai objek, melainkan juga
sebagai subjek yang tidak berbeda dengan manusia lainnya yang sewaktu-waktu
dapat melakukan kesalahan, sehingga tidak harus diberantas, tetapi dibina. Oleh karena itu Pemerintah
mempunyai tanggungjawab untuk membina eks napi, sehingga mempunyai rasa percaya
diri ketika berada di tengah-tengah masyarakat. “Narapidana adalah manusia yang memiliki
potensi yang dapat dikembangkan untuk menjadi lebih baik dari sebelum menjadi terpidana,”
ujarnya.
Wabup juga mengatakan bahwa Pemkab Bengkalis melalui Dinas Sosial mempunyai komitmen untuk
membantu para eks napi
yang mengikuti pelatihan. Bagi
mereka diberi berupa bantuan peralatan stimulan untuk dipergunakan membuka usaha kecil. Namun bantuan itu, hanya sebagai rangsangan bagi saudara
untuk mengembangkan diri lebih kreatif berdaya guna dan dapat bekerja dan berhasil untuk mensejahterakan keluarga dan orang tua.
Suayatno juga meminta agar
begitu keluar dari penjara, para eks napi meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Tidak hanya
itu, eks napi juga dituntut untuk memiliki
amal ibadah dan kecerdasan
emosional, sehingga terbentuk kepribadian dengan
pondasi kokoh yang
mampu melindungi diri dari
perbuatan yang melanggar hukum. “Saya berharap, begitu keluar dari penjara ini,
saudara-saudara mampu mengembangkan diri menjadi manusia yang mandiri dan
produktif,” ujar Suyatno di
hadapan para napi yang mengikuti pelatihan.
Didalam pelaksanaan
Diklat ini, Suayatno juga
berharap agar para peserta memanfatkan
waktu semaksimal mungkin untuk belajar dan mengadopsi ilmu dari nara sumber.. Jadikan pelatihan ini mempunyai nilai
ekonomis bagi warga lapas dan kelembagaan, ciptakan jiwa wirausaha kreatif dan mandiri. “Setelah
selesai nanti, saudara bisa
memiliki keterampilan kerja dan mempunyai mata pencaharian sendiri sehingga dapat menolong
dirinya sendiri untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari,” .
Pada
kesempatan itu juga , Wabup menekankan
kepada Dinas Sosial agar pelaksanakan kegiatan ini
berkesinambungan. Jangan hanya kegiatan bersifat insidential, tetapi kegiatan yang eksis dan menjadi
usaha yang akan memunculkan suatu produk financial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar