Jumat, 07 Oktober 2011


WABUP BUKA PELATIHAN NAPI DI LAPAS BENGKALIS

BENGKALIS  Wakil Bupati Bengkalis, Suayatno mengajak para eks narapidana menjadi manusia yang mandiri dan produktif. Anggap lah, perbuatan melanggar hukum yang dilakukan sebagai bagian dimasa lalu yang terulang kembali.
Drs.Suayatno            Demikian diungkapkan Suayatno saat membuka pendidikan dan pelatihan (Diklat) keterampilan berusaha bagi eks penyandang penyakit sosial atau eks narapidana, di Lapas Bengkalis, Kamis (15/9). Diungkapnya, kegiatan diklat yang ditaja oleh Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis kepada para napi yang menjalani 2/3 masa hukuman, merupakan modal utama ketika sudah keluar dari Lapas.
            Suayatno juga mengatakan,  seorang eks narapidana bukan saja sebagai objek, melainkan juga sebagai subjek yang tidak berbeda dengan manusia lainnya yang sewaktu-waktu dapat melakukan kesalahan, sehingga tidak harus diberantas, tetapi dibina. Oleh karena itu Pemerintah mempunyai tanggungjawab untuk membina eks napi, sehingga mempunyai rasa percaya diri ketika berada di tengah-tengah masyarakat. “Narapidana adalah manusia yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk menjadi lebih baik dari sebelum menjadi terpidana,” ujarnya.
Wabup juga mengatakan bahwa Pemkab Bengkalis melalui Dinas Sosial mempunyai komitmen untuk membantu para eks napi yang mengikuti pelatihan. Bagi mereka diberi berupa bantuan peralatan stimulan untuk dipergunakan membuka usaha kecil. Namun bantuan itu, hanya sebagai rangsangan bagi saudara untuk mengembangkan diri lebih kreatif berdaya guna dan dapat bekerja dan berhasil untuk mensejahterakan keluarga dan orang tua.
Suayatno juga meminta agar begitu keluar dari penjara, para eks napi meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Tidak hanya itu, eks napi juga dituntut untuk memiliki amal ibadah dan kecerdasan emosional, sehingga  terbentuk kepribadian dengan pondasi  kokoh  yang mampu melindungi diri dari perbuatan yang melanggar hukum. “Saya berharap, begitu keluar dari penjara ini, saudara-saudara mampu mengembangkan diri menjadi manusia yang mandiri dan produktif,” ujar Suyatno di hadapan para napi yang mengikuti pelatihan.
Didalam pelaksanaan Diklat ini, Suayatno juga berharap agar  para peserta memanfatkan waktu semaksimal mungkin untuk belajar dan mengadopsi ilmu dari nara sumber.. Jadikan pelatihan ini mempunyai nilai ekonomis bagi warga lapas dan kelembagaan, ciptakan jiwa  wirausaha kreatif dan mandiri. “Setelah selesai nanti, saudara bisa memiliki keterampilan kerja dan mempunyai mata pencaharian sendiri sehingga dapat menolong dirinya sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” .
Pada kesempatan itu juga , Wabup menekankan kepada Dinas Sosial agar pelaksanakan kegiatan ini berkesinambungan. Jangan hanya kegiatan bersifat insidential, tetapi kegiatan yang eksis dan menjadi usaha yang akan memunculkan suatu produk financial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar